Bio Ethics

Bio Ethics

Workshop Etik Penelitian di bidang Kesehatan Reproduksi Surabaya, 2-4 Juli 2007

>> Monday, August 20, 2007

Kelompok Studi Kesehatan Reproduksi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga


KBN telah ikut mengisi acara workshop Etik Penelitian di bidang Kesehatan Reproduksi yang diselenggarakan oleh Kelompok Studi Kesehatan Reproduksi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, dengan memperkenalkan Komisi Bioetika Nasional: tugas dan fungsinya, yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Tien R. Muchtadi, Wakil Ketua KBN.
Selain itu juga disampaikan topik Bioetika dan Penelitian di Bidang Kesehatan: menelusuri Universal Declaration on Bioethics an Human Rights, yang disampaikan oleh Dr. Amru Hydari Nazif. Acara ini diikuti oleh berbagai unsur yang terlibat dalam dunia kehatan reproduksi, dan memperoleh bantuan tenaga pengajar dari WHO.[setKBN]

Read more...

Rapat Pleno IV Komisi Bioetika Nasional Jakarta, 19 Juli 2007

Dalam Rapat Pleno IV Komisi Bioetika Nasional di Jakarta, 19 Juli 2007 Ketua KBN, Prof. Unar A. Jenie memaparkan hasil-hasil yang telah dicapai selama satu tahun terakhir ini. Laporan kemajuan Kelompok Kerja Stem Cells disampaikan oleh Dr. Pratiwi S. Sudarmono, yang mencakup rangkuman pertimbangan KBN mengenai topik yang dibahas. Kelompk Kerja Sumber Daya Genetika mengajukan tinjauan umum mengenai topik ini, khusus yang menyangkut keadaannnya di Indonesia. Rangkuman pertimbangan KBN mengenai hal ini disampaikan oleh Dr. Ir. Sutrisno Prof. Soenarto melaporkan perkembangan kegiatan Kelompok Kerja Pendidikan.
Ikhtisar laporan kegiatan ini akan dijadikan dokumen yang nantinya disebarluaskan ke umum. Dalam kesempatan Rapat Pleno ini telah pula dibagikan ke anggota buku kecil Bioetika dan Hak-hak Asasi Manusia: menuju standar pengaturan nasional.•

Read more...

16-18 November 2007 The 5th Indonesian Food Expo (IFOODEX 2007)

16-18 November 2007
The 5th Indonesian Food Expo (IFOODEX 2007)
organized by Himitepa-Himagita-Himagizi
Indonesian Food Expo is a series of activities which consist of Food, Familiy and Nutrition Seminar, Food Expo, and National Food Innovation Competition which will be held on November of 14th-18th, 2007 at IPB International Convention Center, Botany Square, Bogor, Indonesia.
Food, Nutrition, and Health Seminar
The national seminar will take "The Functional Food" as the theme
Time : November, 16th 2007
Speakers : Dr. Rimbawan (to be confirmed)
Prof. Dr. Ir. Fransiska Rungkat-Zakaria, M. Sc

Food Expo
This expo will be a national-scaled expo and will involve many associations of food industry, food companies and businesses, government, NGOs ( Non-Governmental Organizations), and also small-scaled food industry as the participants of this expo.
Time : November, 16th-18th 2007

National Food Innovation Competition
This competition involves students from universities over-all in Indonesia. This competition begins with abstract-sending by the participants about food innovation product which will be selected then by the judges. Participants who pass the selection as finalists will be funded to make their ideas and concepts come true, and then to present their product in front of the judges. The next step, the finalists must display their product in the Indonesian Food Expo (IFOODEX) 2007 as part of the judgement. The winner will be announced in the gala dinner at the closing of the expo.
This competition will take "Healthy Food Product for Eeveryone Based on Local Resources" as the theme. [dari: www.ipb.ac.id]

Read more...

Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan di Daerah

Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) memberitakan melalui situs web-nya bahwa Departemen Kesehatan (Depkes) mencatat, hanya ada 10 indikator yang dapat dipenuhi oleh lebih dari 90% kabupaten atau kota di Indonesia, dari 54 indikator standar pelayanan minimal (SPM) di bidang kesehatan. Untuk itu, Depkes tengah merevisi SPM untuk disesuaikan dengan kemampuan daerah.
“Permasalahan dalam SPM adalah jumlah indikator telalu banyak, target indikator terlalu tinggi, dan beberapa indikator yang sulit diperoleh sumber datanya,” ujar Kepala Biro Hukum dan Organisasi Departemen Kesehatan (Depkes) Dr. dr. Agus Purwadianto, Sp F(K) di Jakarta.
Dia menjelaskan, SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Berdasarkan SPM (draf revisi) di bidang kesehatan di kabupaten/kota ada empat jenis pelayanan dan 18 indikator. Empat jenis pelayanan adalah pelayanan kesehatan dasar, pelayanan rujukan, penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB), serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.•

Read more...

Untuk menjadi informasi bersama : surat-surat ke Sekretariat KBN

Yang pertama: Ethics of Energy Technologies in Asia and the Pacific
Dear Dr Nazif,
We invite you to join the formal launch of a new international project on Ethics of Energy Technologies in Asia and the Pacific at a regional expert meeting on "Ethics of Energy Technologies in Asia and the Pacific" to be held in Bangkok 26-28 September, 2007. This meeting will help set the priorities for the 3 year project, to assemble the partners in a coalition, and be used to construct the road-map for integrating the different parts of the project.
The co-organizers of the September 2007 launch meeting are the Regional Unit in Social and Human Sciences in Asia and the Pacific (RUSHSAP), UNESCO Bangkok, Ministry of Science and Technology, Thailand and Ministry of Energy, Thailand. Other partners will also be considered, and the coalition is open to all who join in a spirit of dialogue and understanding.
This project calls for developing dialogues within each participating country and between countries on the results of research, future research needs, policy lessons and policy recommendations in regard to the ethical issues of energy-related technologies, and related environmental and human security issues. How should each country make decisions on the energy technologies that they develop and which strategies to follow, given the environmental crisis and the variety of proposed benefits and potential risks of different technologies? As countries in the Asia-Pacific region face mounting external pressures to decide on their energy policy, what are the values and questions that exist inside the region for ethical deliberation over the choices for energy?
Objectives
(1)To promote a deeper public understanding of the complexities of different energy sources and technologies for meeting the region's projected energy needs, including the strengths and weaknesses of energy industries (considering environmental, economic, social and legal aspects).
(2)To de-politicize the discussion around nuclear energy and to promote a deeper understanding of all alternatives, including broader social and ethical aspects of energy and to reflect this in national, and where appropriate, regional policy.
(3)To clarify public perceptions of the ethical and legal issues involved in the global energy debate, addressing basic questions such as: What are the ethical values in different cultures regarding energy and environmental preservation? What are the rights of nation states to develop applications of energy technologies such as nuclear energy that are perceived to pose trans-boundary potential threats, or may predictably affect the environmental commons such as burning of fossil fuels or wave energy?
(4)To promote a deeper understanding of inequity in access to energy technology and provide discussion of the leadership role of developed countries in this regard.
(5)To identify and link interested stakeholders and establish a willing coalition for ongoing dialogues and research that can offer a basis for informed policy choices, including assembling resources, and identification of gaps in the literature and in current dialogue on these issues.
This meeting and project is not intended to duplicate the numerous meetings being held on energy and environment, but to open up ethical and value questions that have often been neglected, and to depoliticize discussions on environmental ethics to produce substantive cross-cultural outputs that will be relevant for long-term policy making within each nation.

Yang kedua : kontak dengan Dr. Dini Latief, MSc, anggota pendiri KBN, yang sekarang ini bertugas sebagai Director, Family and Community Health, WHO SEARO, sejak Januari 2006, di New Delhi, India
Yth Ibu Dini,
Ini untuk melapor bahwa kegiatan KBN sepanjang tahun 2006-2007 ada walaupun tersendat-sendat. Kami tetap mengeluarkan Pewarta KBN setiap 2 bulan sekali. Pertemuan Pokja Stem Cell dan Pokja Sumber Daya Genetika berjalan seadanya, tetapi kami sudah punya rumusan awal untuk diberikan ke para Menteri.
Yang ‘hebat’nya KBN menjadi anggota Asian Bioethics Association, dan tahun depan akan menjadi tuan ruman Asian Bioethics Conference yang ke-9 (November 2008).
Besar harapan kami WHO SEARO akan dapat mengisi salah satu sessionnya, berkenaan dengan isyu yang dihadapi di regional kita ini. Di Bangkok baru-baru ini kita dilapori oleh WHO EMRO tentang penyimpangan etika di kasus korban tsunami dalam public health di Srilanka.
Terimakasih.
Amru
Balasan dari Ibu Dr. Dini Latief, MSc
Yth pak Amru,
Terima kasih yang tak terhingga berkat pak Amru, KBN berjalan lancar walaupun masih bayi, alhamdulillah tumbuh cerdas. Selanjutnya tentu Kabalitbangkes akan aktif bersama LIPI. Jika ada yang bisa saya bantu dari jauh, insya Allah diusahakan. Silahkan via Depkes sebagai member WHO. Saat ini memang Intellectual Property Rights dan Research Ethics menjadi perhatian WHO.
Wassalam,
Dini

Yang ketiga : permohonan data dan sumber data human subjects regulations
Indonesian research regs for Harvard website‎
From: Kelly Safreed Harmon (KHARMON@hsph.harvard.edu)
Sent: Thursday, May 03, 2007 5:14:18 PM
To: amru96@cbn.net.id
Dear Dr. Nazif,
I am writing to seek your help with the Global Research Ethics Map, a project that I am managing for the Human Subjects Administration at the Harvard School of Public Health. We are in the process of posting information about human subjects regulations in various countries, including Indonesia, on the Global Research Ethics Map website - www.hsph.harvard.edu/hsc/gremap .
We launched this publicly accessible resource in November 2006. Our website is intended to help outside researchers understand and comply with ethical guidelines and regulatory practices in the countries where they are working.
Are you familiar with human subjects regulations in Indonesia? If so, would you be willing to answer some questions? If you are not the right person to ask, then perhaps you can suggest other sources?
I am also seeking the following:
national guidelines and other official regulatory documents
information about which government agencies are responsible for human subjects oversight
information about enforcement mechanisms for violations of human subjects rules
A project description is attached. Thank you very much for your assistance.
Best wishes,
Kelly Safreed Harmon.

Read more...

Popular Diffusion of Biotechnology Symposium Popular Diffusion of Biotechnology Symposium 1 September 2007 di Ouro Preto, Brazil

The Brazilian Biosafety Association - ANBio with the support of UNESCO will organize the II Symposium on Popular Diffusion of Biotechnology to be held on September 21st, 2007 at the Ouro Preto Convention Center, Brazil.
The aims of the symposium is to disseminate the new developments on biotechnology such as animal cloning, stem cells research, development of new crops to produce bioenergy and resistant to draught and other issues of interest to secondary school teachers and to the society in general, interested in science and technology. To approach science to the society is a key issue to disseminate new developments and to allow the society to make the right choices.
There is no registration fee and the symposium is open to who is interested in learning more about new developments of biotechnology.Registration can be made at the ANBio''s web site www.anbio.org.br
Biosafety meetings in Brazil will discuss international cooperation and perspectives for implementation of the Biosafety protocol.

Read more...

Dari sidang Comission on Genetic Resources for Food and Agriculture (CGRFA), FAO di Roma 11-15 Juni 2007

Sidang ini merupakan bagian dari persidangan di lingkungan FAO yang berkelanjutan. Dr. Ir. Sutrisno, Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Genetik Pertanian, yang juga anggota KBN, ikut dalam delegasi Indonesia. Dalam sidang CGFRA ke-11 ini ditekankan masalah tindak lanjut status World’s Animal Genetic Resources for Food and Agriculture.

Di sela-sela persidangan DelRI berkesempatan meninjau Animal Production Research Institute di Roma. Khusus yang menjadi perhatian ialah keadaan perkembangan teknis pemuliaan kerbau, dan kemungkian kerja sama pengembangan susu, keju, dan daging dari kerbau untuk di Indonesia.

Read more...

Pelantikan anggota baru

Komite Nasional Etik Penelitian Kesehatan 2007-2011

Pada tanggal 7 Mei 2007 telah dilantik anggota baru Komite Nasional Etik Penelitian Kesehatan (KNEPK) masa bakti 2007-2011 oleh Menteri Kesehatan. Komite ini diketuai oleh Prof. Dr. R. Sjamsuhidajat, Sp. B, dan beranggotakan 25 orang. Anggota KBN yang juga menjadi angota KNEPK ada 6 (enam) orang, yaitu Prof. Dr. Irawan Yusuf (FK UNHAS), Prof Dr. dr. Soenarto Sastrowiyoto, Sp. THT (FK UGM), Dr. dr. Pratiwi P. Soedarmono (FKUI), Prof. Dr. drh Dondin Sayuthi (IPB), Prof. Dr. dr. A. A. Loedin (Lembaga Eijkman), dan Prof. Dr. Kees Bertens (Un Atmajaya). Sekretariat KNEPK berkedudukan di Bada Litbang Kesehatan.

Read more...

Pokja Pendidikan KBN

Kelompok Kerja Pendidikan melakukan inventarisasi program dan kegiatan pendidikan ’bioetika’ di tingkat perguruan tinggi, khususnya di Fakultas Kedokteran. Karenanya, sementara ini tidak dibedakan antara pendidikan bioetika dan pendidikan etika kedokteran (medical ethics) atau kelak mungkin juga antara pendidikan bioetika dan pendidikan etika lingkungan untuk sarjana non-kedokteran di bidang-bidang Ilmu Pengetahuan Alam (hayati dan non-hayati), Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan, dan Ilmu Pengetahuan Teknik.

Prof. Soenarto Sastrowiyoto (FK UGM), yang memimpin pokja ini, mengikuti perkembangan pendidikan ini di dunia internasional, dan memajukan program ini di FK UGM. Khusus untuk FK UGM telah disusun program S2 di bidang Bioetika. Prof Soenarto mengikuti dari dekat kegiatan yang menyangkut pendidikan bioetika, dari sejak lama, terutama karena perannya sebagai anggota Inter-governmental Bioethics Committee (IGBC) UNESCO (2003-2006).

Pada saat ini telah dikembangkan studi-kasus oleh WHO (World Health Organization) untuk kepentingan pendidikan Bioetika kepada mahasiswa kedokteran. Melalui pertemuan konsultasi mengenai Ethics Teaching : UNESCO Ethics Consultation Meeting1, Indonesia memberi masukan mengenai perkembangan ini ke forum yang membahas draft Core Course in Bioethics for Medical Students.

Saat ini pengembangan model pendidikan bioetika diarahkan untuk mahasiswa Fakultas Kedokteran, baik oleh WHO maupun UNESCO. Dengan perkembangan pesat di bidang ilmu hayati dan ilmu-ilmu dasar lain diharapkan model ini akan memberi petunjuk pengembangan model untuk kelompok lain.

Secara inisiatif perorangan, melalui Proyek di lingkungan Ditjen Dikti, Dr. H. Muhammad Zaini, MPd dkk di Universitas Lambung Mangkura, Banjarmasin, melakukan kegiatan Memanfaatkan Metode Debat secara Formal untuk Mengoptimalkan Pemahaman Bioetika pada Pembelajaran Materi Kesehatan Reproduksi Siswa Kelas XI MAN I Banjarmasin (2006). Sepanjang tahun 2006, juga dilakukan kunjungan terbimbing bagi Guru-guru IPA di kawasan Jabodetabek oleh Tim dari KBN disertai pengenalan etika kedokteran, etika lingkungan, bioetika dan masalahnya di Indonesia. Kunjungan ini dapat menjadi pendekatan yang efektif untuk menjangkau anak didik di pendidikan Menengah Pertama, Dasar, dan TK.[ahn0807]

Read more...

Guru Besar di Universitas Indonesia

Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto, DFM, SH, Msi, Sp.F(K)


Pada hari Rabu, 8 Agustus 2007 dilakukan upacara pengukuhan Dr. dr. Agus Purwadianto, DFM, SH, Msi, Sp.F(K) sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Pidato pengukuhannya berjudul Peranan Ilmu Kedokteran Forensik dalam Menopang Sistem Etikolegal untuk Membingkai Profesionalisme Dokter.

Rekan kita ini, anggota KBN 2004-2008, kini menjabat sebagai Kepala Biro Hukum dan Organisasi Departemen Kesehatan RI. Ia memulai kariernya sebagai ahli forensik 1983, yang kemudian memperoleh gelar Sarjana Hukum (1997), Magister Sains Sosiologi-Kriminologi (2000), dan Doktor Ilmu Filsafat (2003) dari UI, setelah sebelumnya meraih gelar Diploma Forensic Medicine dari Universitas Groningen di Negeri Belanda (2002).

Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto, DFM, SH, Msi, Sp.F(K), juga aktif di Ikatan Dokter Indonesia dalam bidang yang ditekuninya. Selamat.

KBN berharap banyak agar rekan kita ini dapat ikut membantu mendudukkan ‘bioetika’ sebagai bagian dari landasan bertindak, bersikap dan bercara-pandang utuh terhadap hidup dan kehidupan di alam raya biosfera.[ahn0807]

Read more...

Redaksi

Renungan kita kali ini dimulai dari penjelasan M. S. Swaminathan, President of the Pugwash Conferences on Science and World Affairs, seorang ahli genetika, dan sekali gus Bapak Revolusi Hijau India, berikut ini :

Gandhi, in his day, favored what he called "swadesh" -- self-reliance. He wanted people to adopt technologies that were appropriate at that time. He spoke not of mass production, but of "production by masses." Mass production meant replacement of people with machines. His concept was that science was the search for truth. He wanted India to be self-sufficient in food and textiles. He referred to the "god of bread," which must prevail in every home and hut. He was against exporting raw cotton to the UK and getting back finished textiles. So Gandhi emphasized the economics of human dignity.

People should be earning their own daily bread, not be given it, not become beggars. He wanted to improve the productivity of the soil without doing damage. He was an early ecologist, promoting nonviolence toward nature and toward each other.”

Sekarang ini yang dikejar di mana-mana ialah pertumbuhan, yang memerlukan dukungan pasokan energi yang terus meningkat, dalam arti konsumsi per kapita.

Dalam bulan September 2007 nanti akan diluncurkan suatu program 3-tahun di UNESCO Bangkok melalui pertemuan dengan tema Ethics of Energy Technologies in Asia and the Pacific.

Sebelumnya Prof. Liek Wilardjo sudah mengatakan :”Pumpun perhatian KBN selama ini terlalu sempit. ... Dengan munculnya pro-kontra PLTN, mestinya ancaman isotop-isotop radioaktif dan radiotoksik terhadap flora, fauna termasuk manusia serta lingkungannya di seluruh biosfer diberi perhatian yang serius. Ratusan jenis radioisotop itu tidak akan ada kalau manusia tidak mengoperasikan PLTN-fissi. Aktivitas ratusan jenis radioisotop itu teramat sangat tinggi dan meningkat terus, padahal banyak di antaranya yang berumur panjang sekali, dan TPA yang terandalkan belum ada”.

Amru

Read more...

News Bioteknologi

Welcome to Research Center for Biotechnology LIPI

The Ninth Asian Bioethics Conference

Footnote

Contents by KBN ; bio ethics pict from nature_01 template; modified & maintenance by Ahmad S.S

  © Free Blogger Templates Joy by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP