‘Bioetika’ yang ‘Relevan’ dan ‘Penting’ di Indonesia Masa-Kini
>> Tuesday, July 22, 2008
Pemahaman mengenai bioetika sudah menjadi keharusan bagi ilmuwan-peneliti yang bergerak di bidang ilmu-ilmu hayati. Arena etika keilmuan (secara umum) relatif sudah lebih lama dikenal di Indonesia ini. Kadang-kadang kita temukan bahwa bioetika diartikan tidak lain sebagai ‘etika biologiwan’, artinya pedoman berperilakunya seorang biologiwan atau seorang ahli bioteknologi. Sebagian lagi memberi tafsir bertolak dari asal katanya: “bio = hidup atau kehidupan” dan “etika = akhlak”, sehingga Prof M. Amin Suma memunculkan istilah “bioakhlaki”. Kalau kita maju selangkah lagi, akan sampailah kita pada istilah “akhlak kehayatan”.
Barangkali tidak ada yang salah dalam pengambilan sikap seperti ini. Bahkan kalau isu nasional dalam bioetika di Indonesia ini ingin digelar, maka mulailah dengan berdiskusi dan mulai membahas pengertian mengenai apa itu ‘bioetika’.
Tidak ada posisi yang keliru dalam diskusi seperti ini. Meja diskusinyapun sebaiknya bundar, sehingga makna ‘bioetika’ yang ‘relevan’ dan ‘penting’ di Indonesia masa-kini yang dihasilkan ialah makna yang diberikan oleh sekumpulan orang (ilmuwan, cendekiawan, dan awam) yang secara bersungguh-sungguh merenungkan ‘masalah’ yang kita hadapi ini. Bagaimana memberi penafsiran makna dan mungkin juga memberi penafsiran-ulanglah yang bermanfaat bagi kita. Jadi, kita memerlukan forum berdebatnya, memerlukan sejumlah orang sehingga tercapai semacam ‘massa kritis’ untuk menggelar secara efektif perhelatan seperti yang dilakukan sehari ini atau pertemuan-pertemuan susulannya.●amrujuli
0 komentar:
Post a Comment